Kamis, 27 November 2008

Ibadah Haji......

Menunaikan ibadah haji merupakan pelaksanaan Rukun Islam ke-5. Barang siapa diantara ummat Islam telah mampu (ilmu, fisik dan biaya), maka wajib bagi dia untuk menunaikan ibadah haji.
Saat ini kurang lebih 2 juta ummat Islam berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Saat dalam kondisi ihrom, saat tidak ada lagi perbedaan jama'ah haji dalam hal pakaian. Semua sama. Pejabat, pedagang, petani, buruh, kulit hitam, kuning, sawo matang, putih, suku-suku, dll, semua berpakaian sama....putih. Saat itu semua (seharusnya) merasakan bahwa yang Maha adalah Alloh SWT, yang berhak Sombong hanyalah Alloh SWT.
Saat jemaah haji berkumpul (wukuf) di Arofah. Semua sama di sisi Alloh SWT. Semua berkumpul di padang Arafah, sebagaimana nanti akan kembali dikumpulkan di padang Makhsyar. Pada saat itu kita tidak bisa memikirkan yang lain selain bagaimana mendapatkan jalan selamat.
Semoga semua jemaah haji dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan baik.
Ya Alloh, sempurnakanlah haji mereka, khusu' kanlah mereka dalam ibadahnya, dan anugerahilah mereka haji yang mabrur. berilah kesempatan kepada kami yang berlu bisa melaksanakannya untuk dapat menunaikannya. Bila kesempatan itu tidak ada, gantikanlah dungan Syurga Mu. Amin

Jumat, 14 November 2008

Mema'nai Hari Pahlawan

Bismillah..
di Indonesia tercinta ini lazim, bila 10 November tiba, masyarakat teringat dengan "Hari Pahlawan". Peristiwa yang mengingatkan perjuangan melawan Inggris di Surabaya, yang dipimpin oleh Bung Tomo.
Pahlawan bisa diartikan dengan orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh "tampa pamrih". dari definisi saya tadi bermaksud bahwa "Pahlawan" adalah tidak hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata melawan penjajah, tapi semua orang yang berjuang tanpa mengharapkan pamrih kepada manusia. Tidak mengharapkan balasan harta, pangkat, jabatan, tunjangan, keistimewaan, popularitas. Mereka pamrih juga, tapi hanya kepada Alloh SWT. Karena seorang pahlawan tahu Alloh lah yang paling pantas membalas segala jerih payah perjuangan mereka. Kekayaan Alloh meliputi langit dan bumi. Kenikmatan Alloh adalah surga (puncak kenikmatan daripada segala kenikmatan yang pernah dan akan ada.
Kita bisa menjadi pahlawan dalam bidang apa saja. Dunia ini terbuka untuk menyambut para pahlawan dari mana saja, bangsa apa saja, warna kulit apa saja, bahasa apa saja, kondisi fisik bagaimanapun bisa. Semua memiliki kesempatan itu.
Kenapa harus jadi Pahlawan ?
Kita harus jadi pahlawan bukan karena ingin populer diri kita disebut sebagai orang yang berjasa, disebut sebagai pahlawan. Kita harus yakin, bahwa menjadi pahlawan adalah satu kehormatan disisi Alloh SWT.
Banyak PR dihadapan kita, masalah dekadensi moral, masalah ekonomi, politik, dll. ita harus berani tampil untuk menjadi pahlawan-pahlawan yang berikhtiar menyelesaikan permasalahan yang ada.
Tidak bisa dipungkiri, sekarang banyak orang yang ingin membantu menyelesaikan permasalahan2 tadi. Namun mereka berlum sanggup untuk menjadi Pahlawan. Bahkan sebahagian dari mereka tampil untuk meraup keuntungan dunia dan untuk kepentingan pribadi saja.
Seorang calon anggota dewan untuk dapat terpilih menjadi wakil rakyat, rela merogok koceknya, bahkan mungkin menghabiskan sebagian dari hartanya. Apa mereka tulus dalam berjuang ? apakah mereka tidak akan serta merta mengembalikan modal dulu ? kemudian baru berbahasa "membela kepentingan rakyat" sambil meraup keuntungan dari proyek2 yang bisa diaksesnya.
Seorang calon kepala daerah pun bisa jadi demikian. dan semua jabatan pun bisa dijadikan peluang demikian.
Lalu....... kapan para pahlawan itu akan tampil ?
Sepertinya kita haru memulai dari diri sendiri, dari yang paling sederhana, dari yang paling kecil...
Semoga semangat para pahlawan dalam perjuangan dulu, mengilhami semangat kita dalam beraktivitas.
Allohu a'lam..

Minggu, 09 November 2008

Esekusi Mati........, balasan atau nikmat ?

bismillah .....
Hari Jum'at (8 Nop 08) ba'da jum'at, Amrozi dkk dieksekusi mati. Reaksi dunia bermacam-macam. Ada yang berbahagia, yang puas, yang sedih, dsb.
Setidaknya ada 2 kebahagiaan yang disambut dengan tersenyum. Pertama, keluarga korban bom bali mungkin berbahagia, karena yang telah menyebabkan sanak familinya maeninggal telah diesekusi. Kedua, mungkin juga Amrozi dkk juga merasa baghagia.
Tidak ada orang yang dapat memperkirakan kapan maut akan datang menjemput, kapan ajal akan tiba. Amrozi dkk mungkin termasuk "orang-orang yang beruntung". Mereka adalah orang-orang yang sudah ditentukan saat eksekusi matinya, sehingga bisa mempersiapkan sebaik mungkin menyambut kematianya. Mereka bisa taubat yang banyak, ibadah yang banyak, menjauhi maksiyat, minta maaf kepada semua yang pernah disakiti dan tersakiti, dll. Saat akan dieksekusi, mereka sudah sangat siap menyambut maut. Kebetulan saatnya tiba sesuai dengan kehendak Alloh - Ajal yang tidak dapat dimajukan/diundurkan-.
Jauh lebih banyak orang yang tidak menyadari kematian akan datang kepadanya. Kenikmatan dunia yang terlalu menyilaukan, melupakan mereka dari si Sang Pemutus segala Kelezatan (Maut). Lebih banyak juga orang yang akan dieksekusi mati, tidak sadar dengan apa yang harus dilakukan menjelang eksekusi terhadapnya dilaksanakan.
Kepada keluarga korban: Ambilah hikmah dari peristiwa musibah yang telah terjadi. Mungkin inilah yang terbaik dari Alloh. "Dunia begitu luas", pekerjaan masih banyak. Saudaraku, janganlah terlalu disibukkan dengan hal yang sudah terjadi, sedang kita masih hidup. Masa depan masih ada, harapan masih ada. Semua yang terjadi tidak terlepas dari kehendak-Nya.
Wallohu ta'ala 'alam.

Pendidikan Penuh Tantangan

Mendidik adalah proses merubah perilaku, menjadi tahu, menjadi mau, menjadi bisa

Dunia Begitu Luas

Assalamu'alaikum wr. wb.
Apa yang naimpak dari kita bisa jadi adalah cerminan hati kita. Kondisi hati kita akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan kita.
Kondisi/keadaan dalam diri kita -yang nampa dan yang tidak- adalah anugerah Alloh, Sang Pencipta. Syukuri apa yang ada, gunakan semua dalam kebaikan. Niscaya semua akan berbuah kebaikan.
Musibah yang melanda kita, bisa jadi awal dari keberhasilan dalam kehidupan kita. Bahkan kenikmatan yang datang kepada kita, bisa jadi awal dari keruntuhan kita -semoga bukan yang akan terjadi pada kita-.
Marilah kita sama-sama bangun kehidupan kita ke arah yang lebih baik. "Dunia Begitu Luas". Banyak yang bisa kita lakukan. Coba, dan cobalah terus. Kadang kita terpenjara oleh pikiran kita yang membatasi dan terbatas.
Para dlu'afa, penyandang cacat, janganlah kalian berkecil hati dengan kondisi sekarang !
Bangun dari segala keterbatasan. Jadikan hari esok lebih baik dengan banyak mencoba hal yang baik, yang mungkin sebelumnya kita mengira tidak akan pernah bisa lakukan.
Alloh memberikan cobaan kepada kita tidak akan melebihi kadar yang kita punya -yang juga pemberian dari Alloh-.
"Laa yukallifulloha nafsan illa wus'aha"
dan Alloh tidak akan mengubah nasib seseorang, sampai dia sendiri yang berusaha untuk merubahnya.
"Innalloha laa yughoiru maa biqowmin, hatta yughoiru maa bi anfusihim"
Shodaqollohul 'azhim.