bismillah .....
Hari Jum'at (8 Nop 08) ba'da jum'at, Amrozi dkk dieksekusi mati. Reaksi dunia bermacam-macam. Ada yang berbahagia, yang puas, yang sedih, dsb.
Setidaknya ada 2 kebahagiaan yang disambut dengan tersenyum. Pertama, keluarga korban bom bali mungkin berbahagia, karena yang telah menyebabkan sanak familinya maeninggal telah diesekusi. Kedua, mungkin juga Amrozi dkk juga merasa baghagia.
Tidak ada orang yang dapat memperkirakan kapan maut akan datang menjemput, kapan ajal akan tiba. Amrozi dkk mungkin termasuk "orang-orang yang beruntung". Mereka adalah orang-orang yang sudah ditentukan saat eksekusi matinya, sehingga bisa mempersiapkan sebaik mungkin menyambut kematianya. Mereka bisa taubat yang banyak, ibadah yang banyak, menjauhi maksiyat, minta maaf kepada semua yang pernah disakiti dan tersakiti, dll. Saat akan dieksekusi, mereka sudah sangat siap menyambut maut. Kebetulan saatnya tiba sesuai dengan kehendak Alloh - Ajal yang tidak dapat dimajukan/diundurkan-.
Jauh lebih banyak orang yang tidak menyadari kematian akan datang kepadanya. Kenikmatan dunia yang terlalu menyilaukan, melupakan mereka dari si Sang Pemutus segala Kelezatan (Maut). Lebih banyak juga orang yang akan dieksekusi mati, tidak sadar dengan apa yang harus dilakukan menjelang eksekusi terhadapnya dilaksanakan.
Kepada keluarga korban: Ambilah hikmah dari peristiwa musibah yang telah terjadi. Mungkin inilah yang terbaik dari Alloh. "Dunia begitu luas", pekerjaan masih banyak. Saudaraku, janganlah terlalu disibukkan dengan hal yang sudah terjadi, sedang kita masih hidup. Masa depan masih ada, harapan masih ada. Semua yang terjadi tidak terlepas dari kehendak-Nya.
Wallohu ta'ala 'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar